Senin, 20 September 2010

Menikmati Wisata di Pantai Harapan Pomalaa

Sumber: Radar Buton, edisi Rabu, 01 Jul 2009
Mendengar kata limbah, pikiran kita mungkin langsung membayangkan sesuatu yang jorok, kotor, berbahaya bagi kesehatan dan lain sebagainya. Namun limbah nikel dari pabrik PT Antam UPBN Pomalaa ini justru sebaliknya. Sleg itu justru menghadirkan suasana dan kesan yang berbeda di pantai Harapan Pomalaa. Obyek wisata pantai yang kini menjadi primadona baru di Kolaka.

Melancong ke obyek wisata perairan semisal Pantai Taipa di Konawe Utara, Batu Gong di Konawe atau Pantai Nambo di Kota Kendari, sudah sangat familiar bagi publik Sultra. Pemandangan khas deburan ombak, pasir yang putih dan lambaian nyiur adalah pemandangan khas.

Tapi, di Pantai Harapan Pomalaa, kita akan mendapatkan pemandangan berbeda sekaligus unik. Hampir seluruh sisi darat pantai, terhampar "pasir" sleg berukuran kerikil bulat berwarna besi yang merupakan limbah dari pabrik nikel. Meski merupakan limbah pabrik, namun sleg tidak memberikan dampak negatif bagi kesehatan sebagaimana limbah pada umumnya.

Sleg justru menghadirkan nuansa yang berbeda dan menjadi ciri khas dari obyek wisata pantai harapan dan mungkin tidak dimiliki wisata pantai di manapun. Berada di pantai Harapan kita akan mendapatkan air laut yang tenang dan menyaksikan dari kejauhan kepulan asap dari cerobong pabrik pengolahan nikel. Di depan yang mengarah ke pantai, tiga pulau yakni Padamarang, Pulau Buaya dan Pulau Lemo terlihat jelas.

Memasuki obyek wisata yang bisa ditempuh dalam waktu tidak kurang dari setengah jam dari Kota Kolaka ini, anda juga akan disambut barisan rapi ribuan pohon bakau muda setinggi satu meter di sisi kanan dan kiri jalan masuk.

Di dalam kawasan ini juga tersedia tiga kolam tempat berenang. Dua kolam berukuran sekitar 20 x 20 meter persegi dengan kedalaman sekitar satu meter. Sehingga anak-anak berusia tiga tahun pun dapat bermain dengan aman di lokasi tersebut.

Sementara bagi orang dewasa disediakan kolam yang lebih besar dengan kedalaman hingga lima meter. Pengelola juga memberikan standar kemanan yang memadai diantaranya rambu-rambu tanda larangan pada kolam yang diperuntukan bagi orang dewasa dan pandai berenang. Di sisi kanan kolam utama terdapat tribun tempat berteduh sekaligus menggelar bekal wisata. Kolam utama juga dipasangi bronjong sekaligus berfungsi sebagai tangga untuk turun berenang. Dua petugas keamanan pantai juga senantiasa berpatroli memantau jika sewaktu-waktu ada pengunjung yang tenggelam.

Soal biaya, tidak ada kutipan masuk sepeserpun yang dikenakan bagi pengunjung. Kecuali bagi pengunjung yang hendak membuat sebuah iven atau kegiatan di lokasi tersebut di kenakan biaya pemeliharaan sebesar Rp 250 ribu per kegiatan. Dengan jumlah tersebut kita bebas menggunakan pendopo panggung berukuran kurang lebih 5 x 10 meter yang seluruhnya terbuat dari kayu nomor satu. Termasuk fasilitas televisi berukuran 30 inci dilengkapi sound sistem untuk berkaraoke bersama.

Untuk menjaga agar pantai ini tetap "steril" terutama dari aktivitas lain, pengelola membatasi jam berkunjung yakni dari pukul 08.00 Wita pagi hingga pukul 22.00 Wita. Obyek wisata Harapan sebenarnya dulunya bernama Pantai Sleg yag berada di dalam kawasan PT Antam UPBN Pomalaa. Obyek wisata ini merupakan rekayasa kreatif dari perusahaan karena memang tidak terbentuk secara alami melainkan dibangun oleh pihak perusahaan sebagai lokasi rekreasi alternatif.

Karena pantai Sleg kini dipergunakan sebagai areal penampungan material tanah mengandung nikel, pihak manajemen PT Antam UPBN Polama sekitar tahun 2004 memutuskan untuk menutup pantai sleg. Sekitar tahun yang sama perusahaan mulai membangun pantai harapan yang berada kurang lebih satu kilo meter dari pantai sleg. Ratusan ribu meter kubik tanah dipergunakan untuk menimbun laut hingga menjorok sekitar 100 meter ke tengah. Sebagai lapisan paling atas dari tanah timbunan tersebut kemudian dihampari pasir sleg.

Pantai Harapan juga menjadi salah satu arena saat PT Antam Tbk menjadi tuan rumah kegiatan berskala internasional yakni Internasional Rescue and Challenge (IFRC) pada akhir tahun 2008 lalu. Diawal tahun ini, Pantai Harapan mulai mulai terbuka dan dikenal luas oleh publik Kolaka. Jumlah kunjungan semakin hari terus bertambah apalagi pada musim liburan seperti saat ini. (Eritman Rahmat)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar